PENTINGNYA ADAB DAN ILMU DALAM ISLAM
Pengertian Adab
Adab
adalah sesuatu yang harus lebih didahulukan daripada ilmu. Orang akan lebih dihormati jika memiliki adab ketimbang ilmu. Percuma seseorang memiliki ilmu jika tidak beradab di dalam kehidupan di masyaarakat maka ia akan dicampakkan orang.
Apa yang dimaksudkan dengan adab?
Adab secara bahasa artinya menerapakan
akhlak mulia. Dalam Fathul Bari, Ibnu Hajar menyebutkan:
وَالْأَدَبُ اسْتِعْمَالُ مَا يُحْمَدُ قَوْلًا وَفِعْلًا وَعَبَّرَ بَعْضُهُمْ عَنْهُ بِأَنَّهُ الْأَخْذُ بِمَكَارِمِ الْأَخْلَاقِ
“Al adab artinya menerapkan segala yang
dipuji oleh orang, baik berupa perkataan maupun perbuatan. Sebagian ulama juga
mendefinsikan, adab adalah menerapkan akhlak-akhlak yang mulia” (Fathul Bari,
10/400). Jadi arti adab secara keseluruhan yaitu segala bentuk sikap, perilaku
atau tata cara hidup yang mencerminkan nilai sopan santun, kehalusan, kebaikan,
budi pekerti atau akhlak.
Ilmu tanpa adab seperti api tanpa kayu
bakar, dan adab tanpa ilmu seperti jasad tanpa ruh
Di era sekarang ini, anak-anak dalam perilaku sehari-harinya sudah banyak yang kurang berdab , sikap ini bisa dipengaruhi oleh lingkungan pergaulan, media sosial dan bisa juga kurangnya peran orang tua di dalam memberikan ilmu tentang peradaban ini. Di dalam kehidupan bermasyarakat dengan
adanya adab maka dapat mencegah manusia dalam melakukan
perbuatan tercela atau keji. Orang yang beradab enggan melakukan hal-hal yang
bisa merugikan dirinya sendiri dan orang lain. Orang beradab akan berusaha
untuk membuat orang di sekitarnya merasa terbantu atas kehadirannya, bukan
membuat susah.
“Akhlak beda dengan Adab. Adab adalah sikap moral yang baik yang dihasilkan dari proses pendidikan. Akhlak adalah sikap moral yang baik yang dihasilkan oleh proses ibadah artinya jika ibadah yang dijalanakan dengan baik dan benar maka akhlah insan tersebut juga akan menjadi baik. Antara Adab dan Akhlak sama-sama merupakan sikap moral manusia tetapi beda di dalam sumber mendapatkan sikap moral tersebut.
Pentingnya adab ini tidak hanya berhubungan dengan Manusia tetapi ketika kita berhubungan dengan Allah juga memiliki adab-adab yang baik. Seperti halnya dalam Sholat banyak sekali adab yang harus kita pahami diantaranya urutan membaca surat dalam sholat pada rakaat pertama dan kedua jangan dibolak balik, misal Al-Kafirun di rakaat pertama dan Al-Ikhlas di rakaat ke dua.
Pada hakikatnya, adab biasanya berkaitan dengan akhlak yang harus dimiliki sebelum berilmu, jika akhlak baik maka adab juga akan ikut baik dan ilmu yang didapatkan juga baik. Seperti yang disabdakan oleh Rasulallah yang artinya "Kaum Mu'minin yang sempurna imannya adalah mereka yang paling baik akhanya (HR.Tirmidzi no.1162).
Apa
saja contoh adab sesama manusia
- Mengucapkan salam dan menjawab
salam ketika bertemu.
إِيَّاكُمْ وَالْجُلُوسَ بِالطُّرُقَاتِ. قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، مَا لَنَا مِنْ مَجَالِسِنَا بُدٌّ نَتَحَدَّثُ فِيهَا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِذَا أَبَيْتُمْ إِلَّا الْمَجَالِسَ فَأَعْطُوا الطَّرِيقَ حَقَّهُ» قَالُوا: وَمَا حَقُّ الطَّرِيقِ؟ قَالَ: غَضُّ الْبَصَرِ، وَكَفُّ الْأَذَى، وَرَدُّ السَّلَامِ، وَالْأَمْرُ بِالْمَعْرُوفِ، وَالنَّهْيُ عَنِ الْمُنْكَرِ
"Hendaklah kalian menjauhi
duduk-duduk di pinggir jalan. Para Sahabat berkata: "Kami tidak dapat
meninggalkannya, karena merupakan tempat kami untuk bercakap-cakap".
Rasulullah ﷺ
berkata: "Jika kalian enggan (meninggalkan bermajelis di jalan), maka
berilah hak jalan". Sahabat bertanya: "Apakah hak jalan itu?"
Beliau menjawab: "Menundukkan pandangan, menghilangkan gangguan, menjawab
salam, memerintahkan kebaikan dan mencegah kemungkaran." (HR Bukhari dan
Muslim).
Seseorang bertanya kepada Rasulullah ﷺ terkait islam yang baik, maka beliau
menjawab تطعم
الطّعام، وتقرأ السّلام على من عرفت ومن لم تعرف "Kamu memberi makan, menebarkan
salam baik terhadap orang yang kamu kenal maupun terhadap orang yang tidak kamu
kenal" (HR Bukhari).
- Tidak berbisik-bisik dihadapan
orang lain
إذا كنتم ثلاثة فلا يتناجى اثنان دون صاحبهما؛ فإنّ ذلك يحزنه
"Jika kalian bertiga, maka janganlah dua orang dari kalian berbisik tanpa menyertakan orang ketiga, sebab hal itu akan membuatnya sedih" (HR Ibnu Majah)
- Menghormati orang yang lebih tua
إِنَّ مِنْ إِجْلَالِ اللهِ إِكْرَامَ ذِي الشَّيْبَةِ الْمُسْلِمِ وَحَامِلِ الْقُرْآنِ غَيْرَ الْغَالِي فِيْهِ وَالْجَافِي عَنْهُ وَإِكْرَامَ ذِي السُّلْطَانِ الْمُقْسِطِ
"Sesungguhnya termasuk
mengagungkan Allah adalah menghormati seorang muslim yang beruban (sudah tua),
pembawa Alquran yang tidak berlebih-lebihan padanya (dengan melampaui batas)
dan tidak menjauh (dari mengamalkan) Alquran tersebut, serta memuliakan
penguasa yang adil." (HR Abu Dawud).
- Berbuat-baiklah kepada kedua orang
tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat
dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya.
Di dalam Surat An-Nisa' Ayat 36, yang artinya Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki.
Pengertian Ilmu
Menurut
bahasa, arti kata ilmu berasal dari bahasa Arab (ilm), bahasa Latin (science)
yang berarti tahu atau mengetahui atau memahami. Sedangkan menurut
istilah, ilmu adalah pengetahuan yang sistematis atau ilmiah.
Menurut
Imam al-Ghazali sebagaimana yang disepakati oleh ulama-ulama yang lainnya, ilmu
merupakan pengenalan atau ma'rifah sesuatu atas dirinya (al-Ghazali,
1999). Pengertian tersebut mengandung pemahaman bahwa seseorang dikatakan
berilmu apabila ia mengenal sesuatu itu apa adanya (Hasib, 2016).
Sebagai
hasil kegiatan ilmiah, ilmu merupakan sekelompok pengetahuan
(konsep-konsep) mengenai sesuatu hal (pokok soal) yang menjadi titik minat bagi
permasalahan tertentu. Sebuah pengetahuan ilmiah memiliki 5 (lima) ciri
pokok, yaitu; empiris, sistematis, obyektif, analitis, dan verifikatif. Secara
etimologi kata ilm' atau ilmu adalah mashdar dari kata 'alima, ya'lamu yang
secara etimologi mengandung makna kejelasan. Ilmu pengetahuan
haruslah bernilai suatu kejelasan.
Perbedaan
ilmu dengan pengetahuan, ilmu adalah kumpulan pengetahuan yang
telah teruji kebenarannya dan disusun secara sistematis berdasarkan dengan
metode ilmiah. Sedangkan pengetahuan adalah informasi akan
suatu kejadian yang belum teruji kebenarannya.
Alasan
mengapa kita harus menuntut ilmu adalah karena ilmu sangat bermanfaat
untuk kehidupan sehari-hari. Seseorang yang berilmu pasti mampu mengambil
keputusan secara hati-hati dan bijaksana. Seseorang yang berilmu juga pasti
lebih bijak dalam mengatasi berbagai persoalan.
Keutaman seseorang yang sedang
menuntut ilmu yang benar terdapat dalam hadist yang diriwatakan oleh Ibnu
Tarmidzi “Barangsiapa yang pergi untuk menuntut ilmu, maka dia
telah termasuk golongan sabilillah (orang yang menegakkan agama Allah) hingga
ia pulang kembali.”
Di dalam kehidupan sehari-hari mungkin kita akan menemui 4 macam tipe orang dilhat dari keberadaan ilmunya dan apa yang mesti kita lakukan jika menemui ke 4 tipe ini adalah sebagai berikut (K.H. A. Mustofa Bisri):
- Orang yang tahu dan tahu bahwa dia tahu, maka sikap kita adalah bertanyalah kepadanya
- Orang yang tahu dan tidak tahu bahwa dia tahu, maka sikap kita adalah mengingatkannya
- Orang yang tidak tahu dan tahu bahwa dia tidak tahu, maka sikap kita adalah mengajarinya
- Orang yang tidak tahu dan tidak tahu bahwa dia tidak tahu, maka sikap kita adalah tinggalkan dia.
Penutup
Kita
ambil kata-kata bijak yang sering disampaikan oleh K.H Zainuddin M.Z.
Dengan ilmu hidup terasa mudah, dengan
seni hidup terasa indah dan dengan agama hidup menjadi terarah. Terima kasih.
Dikutip dari berbagai sumber.
Disampaikan oleh Burhanuddin Bani, S.E., M.M.
Komentar
Posting Komentar